PORTALREPUBLIK.COM - Penyakit demam berdarah adalah salah satu momok bagi masyarakat daerah tropis seperti Indonesia.
Penyakit demam berdarah begitu cepat menyebar, terutama di musim penghujan seperti pada akhir tahun.
Penyebab demam berdarah
Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue.
Virus dengue adalah patogen penyebab penyakit demam berdarah dan ditularkan oleh serangga vektor, yaitu beberapa spesies nyamuk kosmopolitan seperti Aedes aegypti, Aedes albopictus, dan beberapa jenis nyamuk lain.
Infeksi virus dengue (IVD) dapat menunjukan gejala demam yang berbeda, seperti demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD), serta sindrom syok dengue (SSD).
Nyamuk Aedes aegypti cenderung tinggal di dekat perkotaan, dan seiring dengan pertumbuhan populasi kota, nyamuk memiliki peluang untuk makan dan berkembang biak.
Perubahan iklim yang dapat memperluas jangkauan nyamuk lebih jauh, yang berarti terdapat kasus demam berdarah di beberapa daerah.
Perbahan iklim salah satunya disebabkan oleh faktor konsentrasi gas rumah kaca yang dapat meningkatkan permukaan suhu secara global.
Gejala demam berdarah
Di Indonesia, demam berdarah sering disebut sebagai penyakit musiman (September sampai Februari), sedangkan pada daerah urban yang berpenduduk padat, puncak penderita sekitar bulan Juni hingga Juli bertepatan dengan awal musim kemarau.
Meski begitu, pada musim penghujan (Februari hingga April) juga sering berjangkit DBD seperti ketika pasca banjir.
Adapun gejala demam berdarah biasanya berlangsung selama 10 hari setelah gigitan nyamuk:
•Mual
•Muntah
•Kelelahan
•Sakit di belakang mata
•Nyeri sendi dan otot yang parah
•Demam tinggi secara tiba-tiba
•Sakit kepala yang tak tertahankan
•Ruam kulit, yang muncul dua sampai lima hari setelah timbulnya demam
•Pendarahan ringan (seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar)