PORTALREPUBLIK.COM - Bagi ibu hamil, menjelang tanggal perkiraan kelahiran calon bayi, beberapa hal mulai jadi perhatian.
Selain mempersiapkan semua kebutuhan untuk proses melahirkan, satu hal penting lagi yang sangat diperhatikan adalah posisi janin dalam kandungan.
Hal tersebut karena posisi janin dalam kandungan dapat menentukan bagaimana proses persalinan.
Bila janin berada dalam posisi melintang, sang calon bayi nanti akan sulit dilahirkan dengan normal, dan berpotensi besar menjalani operasi caesar.
Posisi janin melintang dalam kandungan adalah posisi dimana kepala janin berada di satu sisi tubuh ibu hamil dan kakinya di sisi lain, dalam posisi ini, kepala janin tidak berada di jalan lahir.
Bayi melintang dalam kandungan termasuk kasus yang jarang terjadi, bahkan faktanya, hanya 2 persen janin mengalami malposisi pada usia kehamilan 37 hingga 40 minggu.
Penyebab posisi bayi melintang
Penyebab pasti bayi melintang dalam kandungan terkadang tidak diketahui secara pasti, diduga ada banyak faktor yang berkontribusi sebagai penyebab, seperti kondisi rahim atau bentuk panggul.
Berikut 6 kondisi yang dapat menyebabkan posisi janin melintang dalam kandungan:
1. Masalah di plasenta seperti plasenta previa
2. Memiliki kista atau fibroid yang menghalangi serviks.
3. Kehamilan kembar atau lebih dari satu anak membuat ruang dalam rahim terbatas.
4. Bentuk atau struktur panggul menyebabkan kepala janin berada di satu sisi tubuh ibu.
5. Abnormalitas rahim seperti rahim bicornuate, di mana rahim memiliki dua sisi atau berbentuk hati.
