Ibu hamil seringkali was-was saat hendak melakukan hubungan intim dengan pasangannya karena kekhawatiran akan kondisi janin yang ada didalam kandungan. Kabar baiknya adalah ibu hamil tetap boleh melakukan hubungan intim asalkan dengan memperhatikan posisi dan kenyamanan ibu saat berhubungan.
Hubungan intim saat kehamilan sama sekali tidak membahayakan janin. Hal tersebut karena janin terlindungi oleh kantung ketuban dan otot-otot rahim yang kuat. Sementara itu, selama berhubungan intim, penetrasi penis tidak sampai mulut rahim sehingga tidak akan membahayakan janin. Saat orgasme, mungkin saja ibu hamil akan mengalami kontraksi. Namun hal itu wajar dan tidak mengapa sebab hanya terjadi sebentar dan akan reda dengan sendirinya.
Hubungan intim akan berlangsung aman dan nyaman sepanjang dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :
- Pilih posisi yang nyaman
Kehamilan yang terus berkembang akan mempengaruhi bentuk perut ibu yang semakin lama semakin membesar. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi tingkat kenyamanan posisi saat berhubungan intim. Hindari posisi terlentang sebab perut tidak boleh menopang beban diatasnya. Pilihan yang nyaman biasanya dilakukan dengan berbaring disamping pasangan karena dapat menghindari tekanan pada perut.
Baca Juga: Bahaya! Asap Rokok Dapat Mengancam Nyawa Ibu Hamil
- Gunakan pelumas yang aman
Pada beberapa kasus, hormon kehamilan akan membuat pelumas alami berkurang. Sehingga ibu mungkin akan mempertimbangkan menggunakan pelumas tambahan agar tidak terasa sakit saat penetrasi. Pilihlah pelumas yang aman yang berbasis air yang tentunya tidak menyebabkan iritasi.
- Selalu komunikasikan dengan pasangan
Dalam berhubungan intim mungkin saja ibu akan mengalami hal yang tidak nyaman. Jika merasakan hal demikian, baiknya ibu terbuka dengan pasangan. Karena komunikasi yang tepat dapat menghindarkan ibu dari ketidaknyamanan saat berhubungan.
- Perhatikan tanda bahaya
Jika ibu merasakan nyeri perut yang parah atau kontraksi yang tidak normal saat atau setelah melakukan hubungan intim, segera hentikan dan hubungi dokter. Tanda-tanda ini dapat menunjukkan adanya masalah serius dan perlu dievaluasi secara medis.
