PORTALREPUBLIK.COM - Nampaknya bagi hampir semua orang, bisa hamil dan memiliki anak adalah kebahagiaan yang tidak ternilai. Akan tetapi, tidak sedikit ayah dan ibu yang harus memendam kebahagiaan itu karena belum juga diberi keturunan.
Terkait hal ini, ada banyak yang ditanyakan pada pasangan, salah satunya terkait tentang kesuburan pada perempuan. Walaupun tidak ada ciri spesifik tentang perempuan dinyatakan subur atau tidak, namun ternyata ada beberapa wanita yang beresiko tidak subur sehingga sangat sulit hamil.
Ada banyak banyak faktor yang bisa mempengaruhi subfertilitas pada pasangan, dan ternyata salah satunya adalah sering atau tidaknya ayah dan ibu berhubungan seksual.
Dulu penyebutan pria atau wanita yang tidak subur adalah infertilitas, tapi sekarang disebut subfertilitas. Kategori ini bisa dilihat dari waktu ayah dan ibu berhubungan seksual.
Idealnya, paling sedikit ayah dan ibu harus berhubungan seksual rutin 2 sampai 3 kali dalam seminggu selama satu tahun. Baru setelah itu bila tidak juga hamil, kemudian bisa dilakukan pengecekan kesehatan.
Faktor penyebabnya ada banyak, bisa karena terjadinya gangguan ovulasi atau karena sperma laki-laki yang justru bermasalah.
Sementara khusus pada wanita, penyebab resiko mandul atau tidak subur bisa karena disebabkan oleh gangguan pada rahim, diantaranya gangguan ovulasi, endometriosis ataupun kerusakan tuba falopi.
Gangguan ovulasi sendiri adalah masalah yang terjadi pada pengaturan hormon reproduksi oleh kelenjar pituitari atau masalah pada ovarium.
Salah satu contoh gangguan ini adalah Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) yang sering dikaitkan dengan obesitas dan resistensi insulin, disfungsi hipotalamus yang dikaitkan dengan stres emosional dan fisik, lalu gangguan autoimun dan produksi prolaktin yang berlebih pada tubuh.
Sedangkan, kerusakan pada tuba falopi bisa disebabkan oleh penyakit infeksi saliran uterus, radang panggul, dan infeksi menular seksual seperti klamidia atau gonorrhae. Dan jika tuba falopi rusak, efeknya sperma tidak bisa sampai ke sel telur untuk membuahi.
Selain itu, ada juga endometriosis. Endometriosis ini terjadi karena adanya pertumbuhan jaringan di luar rahim, yang jika proses ini berlangsung terus-menerus, bisa menjadi penyebab terbentuknya jaringan parut yang mengganggu ovulasi.
***