PORTALREPUBLIK.COM - Kondisi mimisan bisa terjadi baik secara spontan ataupun disebabkan karena mengupil atau trauma.
Mimisan sendiri umum terjadi pada usia anak, dan biasanya pada rentang usia 3-10 tahun, serta lebih sering terjadi pada anak berjenis kelamin laki-laki.
Mimisan bisa hanya merupakan kondisi yang ringan, namun bisa juga menjadi berbahaya.
Mimisan pada anak bisa karena mimisan lokal, yaitu disebabkan oleh kongenital (multiple teleangiektasis), trauma, infeksi (sinusitis, rhinitis, granuloma spesifik), adanya benda asing, peradangan, dan keganasan (angiofibroma).
Mimisan juga bisa disebabkan kondisi sistemik, yaitu terkait sistem tubuh lainnya, yang berpotensi menyebabkan kondisi gawat darurat. Diantara penyebab mimisan sistemik adalah gangguan pendarahan seperti hemophilia, pengaruh ketinggian, hawa yang panas-kering, infeksi (tiroid, influenza, campak), gangguan hormon, atau juga karena pengaruh obat seperti aspirin.
Kapan Mimisan Perlu Dibawa ke Dokter?
Mimisan pada anak biasanya tidak memerlukan bantuan medis, dan umumnya hanya terjadi sebentar. Namun, ibu perlu membawa si kecil ke dokter jika terjadi hal-hal berikut ini:
1. Mimisan sering terjadi.
2. Perubahan pola dari yang sudah dikenali menjadi yang baru.
3. Mimisan terjadi bersamaan dengan darah yang mengalir deras dan adanya tanda-tanda lain pendarahan, serta tubuh anak mudah memar.
4. Terjadi setelah anak minum obat baru.
5. Terus berlanjut setelah 20 menit memberikan tekanan pada hidung si kecil.
6. Terjadi setelah cedera di bagian kepala, jatuh, atau karena pukulan ke wajah.
7. Mimisan terjadi karena anak mengalami sakit kepala hebat, demam, dan gejala lainnya.