PORTALREPUBLIK.COM - Tanggal 31 Juni kemarin diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Setiap tahunnya sama, yang menjadi sorotan adalah tingginya angka perokok pasif yang didominasi oleh anak dan bayi.
Dalam penelitian dan literatur manapun, tidak ada yang menyebutkan bahwa rokok memiliki manfaat. Rokok memiliki banyak kandungan kimia yang berisiko bagi kesehatan. bukan hanya perokoknya yang akan menerima efek negatif, namun orang lain yang menghirup asap rokoknya pun akan banyak mendapat efek buruk dari asap rokok tersebut.
Bahaya asap rokok bagi bayi
Bayi belum memiliki sistem pernapasan yang sempurna. Menurut para ahli, risiko yang akan dirasakan oleh bayi akan berkali-kali lipat lebih berbahaya dibanding anak dan orang dewasa. Asap rokok yang terhirup oleh bayi dapat menyebabkan sesak napas, bronkitis, pneumonia, asma, hingga kematian mendadak.
Asap rokok dalam ruangan dapat bertahan lama diudara, apalagi dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk. Residu yang menempel pada baju dan tubuh perokok aktif dan pasif juga masih memiliki peluang besar untuk terhirup oleh bayi.
Lalu bagaimana caranya agar orangtua dapat menghindarkan bayi dari paparan asap rokok yang berbahaya:
- Jangan ada orang yang merokok di dalam rumah
Orangtua, pengasuh, kakek, nenek, om, tante, bahkan tamu jangan biarkan merokok diarea rumah, sekalipun diteras. Selama masih ada orang yang merokok dalam rumah, maka bayi akan menjadi korbannya.