PORTALREPUBLIK.COM - Baru-baru ini ramai di jagat twitter cuitan seorang dokter anak yang mengeluhkan banyak pasien anak yang sakit batuk pilek. “Seminggu ini banyak anak yg sakit batuk pilek, bisa jd murni karena infeksi, bisa jd karena faktor udara Jakarta yg jelek banget. Bahkan di jam 6 pagi, kabut tebal sekali. Awalnya saya kira krn dingin, tapi udara ga dingin, setelah cek monitor udara memang sangat tidak sehat” tulis dokter Shela dalam akun twitternya @oxfara.
Keresahan dokter Shela tersebut nampaknya beralasan, karena hasil survey World Air Quality tahun 2022 ternyata menempatkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Tidak hanya Jakarta, tetapi kota-kota lain di Indonesia juga memiliki kualitas udara yang melebihi standar ideal yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Melihat fakta tersebut, tentunya banyak ibu-ibu cemas akan kondisi kesehatan bayi mereka. Apalagi bayi baru lahir belum memiliki imunitas yang sempurna sehingga sangat memungkinkan bayi terkena infeksi yang disebabkan oleh udara buruk yang mereka hirup.
Baca Juga: Dapat Tiket Coldplay, Ibu Hamil Perhatikan Ini Saat Menonton Konser
Meminimalisir efek polusi udara di rumah
Bayi yang baru lahir memiliki sistem pernapasan yang belum sempurna. Paru-paru mereka masih pada tahap perkembangan, sehingga paparan polutan dari udara akan mudah masuk dan menyebabkan infeksi.
Tak main-main dampak yang ditimbukan jika polutan dari udara terhirup oleh bayi. hal tersebut dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan dari yang ringan hingga yang berat seperti pneumonia, stunting, hingga kematian dini.
Berikut adalah cara yang dapat ibu lakukan untuk meredam efek polusi udara agar tidak membahayakan bagi bayi:
- Menanam lebih banyak tanaman di rumah
Sudah lama diketahui jika menanam banyak tanaman dapat memberi banyak manfaat untuk membersihkan udara di lingkungan kita. Oksigen oleh tanaman dihasilkan dari proses fotosintesis, yang mana akan dilepas ke udara sehingga dapat mengurangi polusi dan membuat lingkungan kita menjadi sejuk. Ibu dapat memilih tanaman-tanaman kecil yang bisa ditanam dalam pot maupun ditanam langsung di tanah pekarangan.
Baca Juga: PENTING! Ini Tanda Awal Kehamilan Ektopik Terganggu
- Tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak
Bayi yang baru lahir sangat berisiko terkena paparan penyakit yang berasal dari luar. Itu sebabnya, sebaiknya bayi tetap didalam rumah jika tidak ada kebutuhan penting yang melibatkan bayi seperti kontrol kesehatan ke dokter. Dizaman yang segala sesuatunya sudah mudah, ibu bisa melakukan apapun dari rumah. Selain meminimalisir risiko terkena berbagai macam gangguan kesehatan bagi bayi, ibu juga dapat memanfaatkan waktu di rumah untuk mempererat bonding dengan bayi.
- Mempertimbangkan menggunakan air purifier
Air purifier adalah alat yang digunakan untuk membersihkan udara dari partikel debu, asap, virus dan bakteri. Alat elektronik yang satu ini sangat bermanfaat digunakan di dalam rumah dengan kondisi udara yang memprihatinkan seperti saat ini. Selain itu, ibu juga harus rajin mengganti filter AC agar kualitas udara dalam rumah tetap terjaga.
- Tidak merokok
Asap rokok merupakan salah satu penyumbang polutan terbesar di dunia. Rokok tidak ada gunanya apalagi jika sedang memiliki bayi dirumah. Selain banyak efek buruknya untuk kesehatan, asap rokok dapat memperberat kerja paru-paru bayi yang baru lahir.