PORTALREPUBLIK.COM - Tidak jauh berbeda dengan Indonesia, ternyata beberapa negara di berbagai belahan dunia ini juga menganut adat dan kepercayaan untuk ibu hamil dan melahirkan.
Seperti yang kita tahu, momen kehamilan merupakan momen yang paling dinantikan oleh ibu diseluruh dunia.
Tidak hanya menyiapkan fisik dan segala rupa peralatan yang mendukung proses kehamilan dan melahirkan, ibu hamil juga menjalani tradisi, kepercayaan, dan upacara adat yang melekat pada negara mereka.
Tradisi-tradisi tersebut biasanya berisi larangan, anjuran hingga mitos-mitos yang berkembang dan dipercayai di negara setempat.
Meskipun berbeda disetiap negara, tradisi-tradisi yang terbilang unik ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menjaga keselamatan ibu dan anak.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah tradisi-tradisi unik saat hamil dan melahirkan dibeberapa negara:
Upacara mitoni di Indonesia
Mitoni yang dalam bahasa jawa diambil dari kata “pitu” atau tujuh merupakan upacara adat yang digelar saat ibu hamil memasuki bulan ke-7 kehamilan.
Upacara adat ini merukan simbol rasa syukur karena ibu sudah dipercayai amanah dari Yang Maha Kuasa berupa bayi dalam kandungan, dan masih diberi kesehatan hingga menginjak usia ke 7 bulan.
Dalam upacara adat ini pun tak lupa pihak keluarga dari ibu hamil memanjatkan doa agar ibu dan calon bayi diberi kesehatan hingga melahirkan.
Dalam acara tingkeban ini banyak sekali praktik budaya yang harus dijalani oleh sang ibu. mulai dari melakukan siraman, memecah kelapa, hingga membuat dan menjual rujak untuk tamu yang hadir.
Tradisi obi iwai pada masyarakat Jepang
Obi iwai pada kebudayaan Jepang berarti acara memakai stagen pada bulan ke 5 kehamilan. Upacara ini dilakukan pada bulan ke 5 kehamilan karena janin pada usia ini telah memiliki organ tubuh yang lengkap, sehingga janin tersebut sudah dapat diterima dan dianggap dalam lingkungan masyarakat setempat.
Iwata obi yang digunakan berupa jenis korset berwarna putih yang biasa dibeli di kuil atau departement store setempat. Dalam acara ini, suami atau ibu dari ibu hamil menggulungkan kain stagen ke perut ibu, yang dimaksudkan agar perut ibu hamil menjadi hangat dan tidak ada garis perut atau strechmark.
