PORTALREPUBLIK.COM - Apakah ayah dan ibu pernah mendengar infeksi virus Roseola Infantum? Ini penjelasannya.
Roseola Infantum adalah salah satu infeksi virus yang umum terjadi pada anak-anak yang dapat menyebabkan demam tinggi dan ruam.
Roseola Infantum tergolong kedalan infeksi ringan yang disebabkan oleh dua jenis virus herpes. Kondisi ini biasanya mempengaruhi anak-anak pada usia sekira dua tahun, dan terkadang juga mempengaruhi orang dewasa.
Roseola infantum tercatat terjadi lebih dari 2 juta kasus per tahun di Indonesia, dan biasanya dapat dirawat sendiri, jarang memerlukan uji atau pencitraan laboratorium, dan akan reda dalam jangka waktu harian hingga mingguan
Roseola infantum menyebar lewat beberapa cara, yaitu:
•air liur
•kontak kulit
•uap air udara pernapasan
•kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Baca juga: Nongkrong Jadi Lebih Keren Dengan 5 OOTD Hang Out Ini
Penyebab Roseola Infantum
Roseola infantum disebabkan oleh virus, dan yang paling sering adalah virus herpes. Virus ini termasuk dalam keluarga virus herpes yang menyebabkan penyakit kelamin, namun roseola infantum sendiri tidak terkait dengan penyakit menular seksual.
Jika sudah tertular, si kecil akan menjalani masa inkubasi selama sekira 10 hari sebelum menunjukkan gejala-gejala lain dari sakitnya, diantaranya demam selama 3 sampai 5 hari yang dilanjutkan muncul ruam.
Ruam ini bisa terlihat datar ataupun sedikit bergelombang, pucat, merah, atau dapat berubah putih saat ditekan. Jika ruam sudah muncul, biasanya penyakit ini akan segera sembuh.
Setelah munculnya ruam, anak mungkin tidak lagi menularkan virus dan kemungkinan akan sembuh dalam waktu 24 hingga 48 jam.
Namun pada beberapa kejadian, saat demam tinggi, anak bisa mengalami kejang, namun kejang demam akibar roseola infantum langka terjadi.
Usia anak dengan risiko tinggi terjangkit roseola infantum adalah diantara usia 6 hingga 15 bulan, ini karena sistem kekebalan yang mereka miliki belum mampu mengembangkan antibodi yang bisa melawan virus serta penyakit yang menyertainya.
