PORTALREPUBLIK.COM - Ketegangan antara China dan Jepang semakin terasa, bahkan mulai nampak nyata di permukaan.
China bahkan sudah tidak ragu-ragu untuk meminta Jepang agar berhati-hati dalam hal militer.
Terbaru, juru bicara (jubir) Kementrian Luar Negeri China, Mao Ning, mendesak China untuk hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan dan dalam bertindak di bidang militer dan keamanan.
Mao melontarkan pernyataan tersebut dalam konferensi pers rutin saat menjawab pertanyaan terkait peningkatan anggaran pertahanan Jepang.
Mao mengatakan bahwa anggaran pertahanan Jepang meningkat selama 10 tahun berturut-turut, dan Jepang juga cenderung mempermainkan ketegangan kawasan serta mencari terobosan di bidang militer.
Mao juga menambahkan bahwa tindakan berbahaya seperti itu telah menimbulkan keraguan yang besar di antara negara-negara tetangganya di Asia dan masyarakat internasional tentang apakah Jepang dapat tetap berpegang teguh pada kebijakan yang berorientasi pada pertahanan dan jalur pembangunan damai.
Lanjut Mao, Jepang harus secara serius merenungkan sejarah agresinya, menghormati kekhawatiran keamanan negara-negara tetangganya di Asia.
Jepang juga harus berbicara dan bertindak dengan hati-hati di bidang militer dan keamanan, serta melakukan lebih banyak hal yang kondusif guna menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Kementerian Pertahanan Jepang sendiri pada tanggal 31 Agustus 2022 mengajukan anggaran belanja militer tahun 2023 sebesar 5,59 triliun yen atau 40 miliar dollar AS (sekitar Rp 594,8 triliun).